SEKOLAH LABORATORIUM PANCASILA (SLP) DI KAB. PPU, PROV. KALIMANTAN TIMUR, AKAN MEMBANTU EDUKASI KEBERSIHAN, PENGENTASAN KEMISKINAN DAN STUNTING, DI IKN DAN SEKITARNYA

Spread the love

PENAJAM PASER UTARA – Dalam rangka menanggulangi terjadinya degradasi pemahaman Nilai-Nilai Pancasila, dan Degradasi Moral pada Generasi Z, seperti Perundungan/Bullying, Intoleransi, dan perilaku negatif lainnya di satuan pendidikan, maka Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Provinsi Kalimantan Timur, menggelar kegiatan “FGD 4 Pembentukan Sekolah Laboratorium Pancasila (SLP)”, pada Kamis, 25 Januari 2024, Pukul 13.00 WIB / 14.00 WITA secara daring. Sebelumnya sudah dilakukan FGD ke 3 dengan membahas program-program SKPD di tahun 2024 yang dapat disinergikan dengan SLP, serta pemanfaatan sampah dari pakar sampah nasional untuk meningkatan kualitas pembangunan SDM. Kemudian pada FGD ke 4, membahas bagaimana strategi mencegah dan mengurangi angka stunting dan gizi buruk melalui pendekatan berbasis komunitas sekolah di Kab. Penajam Paser Utara.

Kegiatan ini dihadiri oleh Penjabat Bupati Kab. Penajam Paser Utara Drs. Makmur Marbun, M.Si., Ketua Tim Penggerak PKK Kab. PPU Dra. Linda Romali Siregar, Kepala Perwakilan BKKBN Prov. Kalimantan Timur Dr. Sunarto, SKM., M. Adm.KP, Perwakilan Kasat Resnarkoba Polres Kab PPU IPDA M. Huda Yulianto, Perwakilan Kepala Kantor Kemenag Kab. PPU Drs.H. Muzakir, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kab. Penajam Paser Utara Agus, S,Pd., Kepala Dinas Pendidikan dan Olahraga Kab. PPU Drs. H. Alimuddin, M.A.P., Ketua Yayasan Pendidikan Laboratorium Pancasila Dr. (c) Ir. Hamry Gusman Zakaria, MM., Perwakilan Bank Kaltimtara, Perwakilan PT. Pertamina Hulu Indonesia, beberapa Kepala SKPD Kabupaten Penajam Paser Utara, dan Pengawas Sekolah, serta Kepala Sekolah SD dan SMP di Kab. PPU.

“Sekolah Laboratorium ini menjadi suatu wadah yang sangat penting dalam membentuk karakter yang membentuk Nilai-Nilai Pancasila, sehingga pendidik juga dapat memahami Nilai-nilai Pancasila tidak hanya sampai tahap mengetahui tetapi bagaimana cara mempraktikkan”. Tutur Penjabat Bupati Penajam Paser Utara Drs. Makmur Marbun, M.Si., dalam sambutannya.

Ketua PKK Kab. Panajam Paser Dra. Linda Romauli Siregar menyampaikan bahwa menyampaikan bahwa PPU termasuk tinggi dalam penggunaan Narkoba pada anak-anak. Selain itu, juga anak-anak yang putus sekolah, sehingga harapannya Polres PPU dapat hadir di 30 sekolah untuk melakukan penyuluhan.

Sambutan selanjutnya disampaikan oleh Ketua Yayawan Pendidikan Laboratorium Pancasila Dr.(C) Ir. Hamry Gusman Zakaria MM., yang menyampaikan penjelasan singkat pembentukan Sekolah Laboratorium Pancasila akan menjadi inkubator penerapan Nilai-Nilai Pancasila bagi pendidik, peserta didik dan orang tua untuk mewujudkan Indonesia Emas 2024.

Kegiatan dilanjutkan dengan diskusi stakeholder yang dimoderatori oleh Dra. Sri Rahayu, yang memperkenalkan Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Kaltimantan Timur, Bapak Dr. Sunarto SKM. M.Adm, yang menyampaikan materi berjudul “Sosialisasi Sekolah Siaga Kependudukan (SSK)”. Dalam materi tersebut menjelaskan bahwa SSK merupakan program yang ditujukan kepada masyarakat agar dapat memiliki pemahaman terkait kondisi tentang kelahiran, kematian, ekonomi dan lingkungan hidupi. Sehingga dengan adanya SLP, diharapkan SSK yang sudah terbentuk di 5 SD dan 20 SMP Kab. Penajam Paser Utara, dapat menjadi bagian dalam dari program SLP.

Berikut merupakan hasil diskusi dari beberapa SKPD yang menyampaikan terkait program-program milik lintas sektor yang dapat menjadi bagian dalam SLP, diantaranya: Perwakilan Kasat RESNARKOBA POLRES PPU, KBO SAT RESNARKOBA, Ipda M. Huda Yulianto menyampaikan bahwa SATRES NAROBA POLRES PPU dapat berkontribusi melalui kegiatan penyuluhan tentang bahaya narkoba dan memperkenalkan jenis-jenis narkoba.

Kemudian Perwakilan Kepala Kantor Kemenag Kab. PPU Drs. H. Muzakir, menyampaikan bahwa Kemenag memiliki program bimbingan penyuluhan untuk tingkat sekolah yang bisa diintegrasikan dengan kegiatan SLP. Selain itu, melihat data angka perceraian di PPU yang sangat tinggi, SLP dapat meminimalisir pernikahan usia anak dan mengurangi angka perceraian serta sebagai upaya pencegahan stunting.

Bank Kaltimtara mendukung 100% dan mensupport hal yang dibutuhkan dalam program SLP dengan membuka stand di sekolah, sekaligus mensosialisasikan rajin menabung.

Berdasarkan hasil Kegiatan FGD ke 4, terdapat beberapa kesimpulan, di antaranya: (1) Masih adanya pernikahan di usia anak yang menjadi penyebab stunting,  pernikahan usia anak juga terjadi karena masih adanya peserta didik yang tidak lanjut sekolah; (2) BKKBN memiliki program Sekolah Siaga Kependudukan yang dapat diintegrasikan dengan SLP; (3) Diperlukan koordinasi lebih lanjut terkait kontribusi yang akan diberikan oleh Lintas Sektor terhadap kegiatan SLP; (4) Kemenag Kab. Penajam Paser Utara siap menyediakan penyuluh Agama Kristen dan Protestan, namun untuk Budha, Hindu dan Konghuchu akan dikoordinasikan kembali oleh Kanwil Kalimantan Timur; (5) Dinas Pendidikan sedang menyusun SK Pembentukan SLP berkoordinasi dengan Bakesbangpol Kab. Penajam Paser Utara.

Kegiatan ditutup oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Olahraga Kab. Penajam Paser Utara Drs. H. Alimuddin, M.A.P., yang menyampaikan agar Kepala sekolah dapat menyiapkan hal-hal dan sarana pendukung dengan baik, dan bila terdapat kendala bisa segera disampaikan pada Dinas Pendidikan.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

× Butuh Bantuan?