PENAJAM PASER UTARA – Dalam rangka menanggulangi terjadinya degradasi pemahaman Nilai-Nilai Pancasila, dan Degradasi Moral pada Generasi Z, seperti Perundungan/Bullying, Intoleransi, dan perilaku negatif lainnya di satuan pendidikan, maka Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Provinsi Kalimantan Timur, menggelar kegiatan “FGD 3 Pembentukan Sekolah Laboratorium Pancasila (SLP)”, pada Jumat, 19 Januari 2024, Pukul 13.00 WIB / 14.00 WITA secara daring. Sebelumnya sudah dilakukan FGD ke 2 dengan membahas program-program SKPD di tahun 2024 yang dapat disinergikan dengan SLP, BUMD dan Swasta dapat menyampaikan kesiapan untuk berkontribusi pada SLP. Kemudian pada FGD ke 3, membahas lanjutan penyampaian rencana program SKPD yang dapat disinergikan dengan SLP dan sekolah dapat bercerita kondisi sarana prasarananya, serta pemanfaatan sampah dari pakar sampah nasional untuk meningkatan kualitas pembangunan SDM.
Kegiatan ini dihadiri oleh Sekretaris Daerah Kab. Penajam Paser Utara Drs. H. Tohar, MM sebagai perwakilan Penjabat Bupati Kab. Penajam Paser Utara Drs. Makmur Marbun, M.Si., Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kab. Penajam Paser Utara Agus, S,Pd., Narasumber sekaligus Guru Besar Fakultas Ilmu Administrasi Publik Universitas Brawijaya Prof. Dr. Drs. Abdullah Said, M.Si, Ketua Yayasan Pendidikan Laboratorium Pancasila Dr. (c) Ir. Hamry Gusman Zakaria, MM, dan beberapa Kepala SKPD Kabupaten Penajam Paser Utara, serta 8 Kepala Sekolah SD dan SMP di Kab. PPU.
Kepala Bakesbangpol PPU Agus, S.Pd. hadir memberikan sambutan bahwa untuk membangun karakter pendidikan adalah tugas bersama, oleh sebab itu dibentuk program agar menjadi solusi permasalahan yang ada di PPU. Sehingga diharapkan, dalam kegiatan Sekolah Laboratorium Pancasila dapat meningkatkan pemahaman mengenai Nilai-Nilai Pancasila, mencegah perilaku negatif, menciptakan lingkungan bersih, mengentaskan kemiskinan, dan pencegahan stunting. dibentuk program untuk menjadi solusi permasalahan yang ada di Kabupaten Penajam Paser Utara.
Ketua Yayasan Pendidikan Laboratorium Pancasila Dr.(c).Ir. Hamry Gusman Zakaria, MM., turut memberikan sambutan sekaligus penjelasan singkat Program Pembentukan Sekolah Laboratorium Pancasila, mulai dari Latar Belakang dibentuknya SLP, substansi SLP, hingga Sarpras Penunjang SLP yang perlu disiapkan oleh sekolah.
Diskusi berlangsung sangat meriah dan peserta sangat aktif dalam menyampaikan kondisi, potensi SDM dan SDA, serta Sarpras Penunjang kegiatan SLP. Kepala Sekolah SMPN 6 PPU Sugeng Sabandi menyampaikan sekolah sudah siap menjadi Pilot Project dan akan menyediakan beberapa sarana dan prasarana.
Dinas Sosial PPU akan berkontribusi kepada masyarakat yang mengalami kemiskinan ekstrem dengan memberikan bantuan nontunai, serta bantuan kursi roda untuk lansia. Dinas Lingkungan Hidup PPU akan melakukan edukasi untuk membentuk Bank Sampah, mendorong untuk memilih dan mengurangi sampah dengan kegiatan lomba kebersihan setiap tahun di sekolah. Kemudian Dinas Perpustakaan dan Arsip PPU siap berkunjung ke 30 sekolah untuk transfer knowledge dari bahan pustaka terkait pengelolaan sampah melalui perpustakaan keliling.
Pada akhir sesi Narasumber yang juga Guru Besar Fakultas Ilmu Administrasi Publik Universitas Brawijaya Prof. Dr. Drs. Abdullah Said, M.Si memberikan materi berjudul “Optimalisasi Pemberntukan Sekolah Laboratorium Pancasila (SLP), dalam Prespektif Peningkatan Kualitas Pembangunan SDM Melalui Pemanfaatan Sampah”, dalam materinya menyampaikan bahwa Pendidikan Pancasila sebagai bentuk peningkatan karakter SDM seperti moral, sikap perilaku pada para peserta didik terutama dalam pengelolaan sampah, dengan adanya SLP diharapkan dapat mendidik siswa bahwa sampah merupakan urusan rumah tangga bukan pemerintah.
Kegiatan ditutup oleh Sekretaris Daerah Kab. Penajam Paser Utara Drs. H. Tohar, MM., selaku perwakilan dari Penjabat Bupati Kab. Penajam Paser Utara Drs. Makmur Marbun, M.Si. Beliau menyampaikan dengan adanya project Sekolah Laboratorium Pancasila, harapannya bisa mewujudkan peserta didik yang berkompeten.