30 SEKOLAH SD DAN SMP DI KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA SIAP MENJADI PILOT PROJECT SEKOLAH LABORATORIUM PANCASILA

Spread the love

PENAJAM PASER UTARA – Dalam rangka mengimplementasikan Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 29 Tahun 2011 tentang Pedoman Pemerintah Daerah dalam rangka Revitalisasi dan Aktualisasi Nilai-Nilai Pancasila, Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 46 Tahun 2023 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan, dan Peraturan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila No. 2 Tahun 2022 tentang Materi Dasar Pembinaan Ideologi Pancasila, maka Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Provinsi Kalimantan Timur, menggelar kegiatan “FGD 2 Pembentukan Sekolah Laboratorium Pancasila (SLP)”, pada Rabu, 17 Januari 2024 secara daring. Sebelumnya FGD sudah dilakukan FGD pertama membahas permasalahan-permasalah yang telah terjadi dan menggali potensi SDM dan SDA di Kabupaten Penajam Paser Utara. Kemudian pada FGD ke 2 membahas program-program SKPD di tahun 2024 yang sudah direncanakan dan diharapkan ada beberapa program yang dapat disinergikan dengan SLP, BUMD dan Swasta dapat menyampaikan kesiapan untuk berkontribusi pada SLP, dan Sekolah diharapkan bisa dapat bercerita kondisi sarana dan prasarananya.

Kegiatan ini dihadiri Sekretaris Bakesbangpol PPU Nurlaila S.H M.H, Ketua Tim Penggerak PKK PPU Dra. Linda Romauli Siregar, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda Dan Olahraga PPU Drs. H. Alimuddin, M. AP, Kepala Dinas Pertanian PPU Rozihan Asward, SP, Ketua Yayasan Pendidikan Laboratorium Pancasila Dr. (c) Ir. Hamry Gusman Zakaria, MM, serta 23 Kepala Sekolah SD dan SMP di Kab. PPU. 

Sekretaris Bakesbangpol PPU Hj. Nurlaila S.H M.H hadir mewakili Kepala Bakesbangpol PPU untuk memberikan sambutan, bahwa Bakesbangpol PPU menyambut baik Program SLP dan berharap bisa dilakukan pada tahun berikutnya, serta dapat berdampak baik pada dunia pendidikan. Semoga dengan dilaksanakannya SLP seluruh SKPD di Kab. PPU dapat berkolaborasi dengan baik dan optimal antar lintas sektor. 

Sambutan selanjutnya disampaikan oleh Ketua Tim Penggerak PKK PPU Dra. Linda Romauli Siregar, yang menyampaikan bahwa tujuan FGD dilaksanakan untuk memberikan tempat untuk seluruh SKPD dapat sama-sama menggali potensi SDM dan SDA yang dimiliki oleh Kab. PPU, serta memberikan masukan dan kontribusi yang dapat diberikan terhadap SLP. 

Pada sesi kegiatan inti yang disampaikan langsung oleh Ketua Yayasan Pendidikan Laboratorium Pancasila, dibuka dengan mengulas sedikit hasil FGD pertama terkait permasalahan pada Kab. PPU yaitu Kebersihan, Kemiskinan, Stunting, dan Gizi Buruk. Ketiga permasalahan tersebut ditambahkan dengan isu Nasional, yaitu pudarnya Nilai-Nilai Pancasila dan masih adanya degradasi moral (perundungan, intoleransi, kekerasan seksual, dll). Hasil FGD pertama juga telah memploting 30 sekolah yang bergabung pada SLP oleh Disdikpora PPU. 

Kegiatan dilanjutkan diskusi program SKPD 2024 yang dapat disinergikan dengan SLP, diawali dengan Narasumber Yayasan Pendidikan Laboratorium Pancasila Ida Erviana S, Hum yang menjelaskan secara singkat Program Pembentukan Sekolah Laboratorium Pancasila, mulai dari Latar Belakang dibentuknya SLP, substansi SLP, hingga Sarpras Penunjang SLP yang perlu disiapkan oleh sekolah. 

Diskusi berlangsung sangat meriah dan peserta sangat aktif dalam menyampaikan kondisi, potensi SDM dan SDA, serta Sarpras Penunjang kegiatan SLP. Kepala Sekolah SMPN 13 PPU Lulu Suryani, S,Pd., MM. menyampaikan beberapa sarana dan prasarana di sekolah sudah siap untuk menjadi Pilot Project, akan disiapkan lahan untuk beberapa jenis Sarpras Penunjang SLP. 

Dalam diskusi program SKPD 2024 yang dapat disinergikan dengan SLP, Dinas Perikan PPU berkontribusi dengan membentuk program Gemar Makan Ikan untuk mencegah stunting dan memberikan keluasan sekolah untuk mengajukan bibit ikan. Kemudian TP PKK PPU akan berkontribusi dalam membuat Gerakan Lomba Sekolah Bersih dan Rindang untuk seluruh SD dan SMP se-PPU. Dinas Lingkungan Hidup mendukung penuh pembentukan Bank Sampah untuk 30 SD/SMP sebagai sekolah pilot project SLP.

Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) PPU berkontribusi dengan mengerahkan kader yang merupakan sarjana psikolog menangani tindak kekerasan, serta sosialisasi pencegahan bullying, kekerasan dan perkawinan dini pada anak di Sekolah. Kemudian Dinas Pertanian PPU siap mendukung dengan mengirimkan bibit tanaman dan pupuk ke sekolah untuk sarana dan prasarana penunjang SLP. Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan UKM akan melakukan pelatihan untuk guru terkait UMKM di Kab. PPU. Workshop Tari  dan pengenalan destinasi wisata PPU untuk sekolah merupakan kontribusi dari Dinas Kebudayaan PPU.

Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga PPU Drs. H. Alimuddin, M. AP, dalam diskusi menyampaikan bahwa sudah menentukan 30 Sekolah yang dijadikan pilot project agar seluruh sekolah di Kab. PPU dapat meniru dengan mandiri. Sekolah perlu melakukan kolaborasi dengan pihak-pihak eksternal, dan kedepannya sekolah dapat lebih produktif tidak hanya dalam pendidikan tetapi dalam keterampilan seperti pada bidang pertanian, perikanan, dsb.

“Disdikpora PPU menyambut baik program SLP ini, mulai dari ide, gagasan, hingga sarpras penunjangnya. Pada dasarnya program SLP ini harapannya dapat menanamkan budi pekerti, baik melalui forum virtual edukatif maupun pembentukan Satgas SLP” tutur Alimuddin.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

× Butuh Bantuan?